Islam
merupakan agama yang sangat memperhatikan hubungan antar sesama manusia, hal
tersebut digambarkan dengan adanya berbagai syari’at tentang hubungan manusia
baik yang menyangkut hubungan keluarga maupun masyarakat untuk mempererat
hubungan keduanya.
Islam
mensyari’atkan silaturahmi (dalam Bahasa arab صلة الرحم ) yang artinya tali persahabatan atau tali
persaudaraan sedangkan bersilaturrahmi yaitu mengikat tali persahabatan. Jadi
untuk mengikat tali persahabatan itu kapan saja waktunya, dan tidak boleh
diputuskan harus dilanjutkan oleh anak dan keturunannya, tidak sekedar
bersentuhan tangan atau mohon maaf belaka, ada sesuatu yang lebih hakiki dari
itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati sesuai dengan makna inplisit
yang ada pada kata silaturrahmi, yaitu “menyambung”, menghimpun sesuatu yang
bercerai-berai dan berantakan menjadi bersatu dan utuh kembali.
Dalam
pandangan Al-Qur’an dan hadits, silaturrahmi memiliki kedudukan yang sangat
penting.
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا, واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فاصبحتم بنعمته اخوانا و كنتم على شفا حفرة من النلر فانقذكم منها. كذلك يبين الله لكم ءايته لعلكم تهتدون (آل عمران : 103)
Artinya:
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa jahiliyyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan
karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada ditepi
jurang neraka, lalu Allah menyelamatknmu dari sana. Demikianlah, Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”
Al-Qur’an
menggambarkan bahwa silaturrahmi merupakan salah satu bentuk pelaksanaan ibadah
seorang hamba kepada Rabb-Nya. Dan hadits melukiskan bahwa orang yang
senantiasa silaturrahmi akan dipanjangkan umurnya serta diperluas rizkinya.
Berdasarkan
hadits nabi yang diriwayatkan sahabat Abu Hurairoh :
عن ابي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى
الله عليه و سلم : من احب ان يبسط عليه في رزقه و ان ينساله في اثره فل يصل رحمه. اخرجه
البخاري
Dari
Abu Hurairoh berkata: Rosulullah bersbda :
“Barang
siapa yang senang ingin diperluas rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka
hendaknya menyambung kerabat (Silaturrahmi).” (HR.Bukhori).
Dari
hadits diatas seakan-akan terkesan ada kontradiksi dengan ayat Al-Qur’an yang
berbunyi :
و لكل امة اجل فاذا جاء اجلهم لا يستاخرون ساعة ولا
يستقدمون. سورة الاعرف : 34
Artinya:
“Setiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka
tidak dapat mengundurknnya sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya”
As-Syeikh
Ibnu Tiin mengkompromikan dua dalil tersebut dari dua aspek, salah satunya
yaitu yang dimaksud tambahan umur, pada hadits tersebut merupakan kinayah
tentang keberkahan umur sebab ada taufik untuk taat serta makmurnya waktu
digunakan untuk sesuatu yang bermanfa’at untuk akhirat serta memeliharanya dari
melakukan perbuatan yang sia-sia.
Selain
itu banyak keterangan yang menjelaskan bahwa orang yang memutuskan hubungan
silaturrahmi tidak akan masuk surga, amalnya tidak diterima, Rosulullah SAW
bersabda :
عن جبير بن مطعم رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلي
الله عليه و سلم : لا يدخل الجنة قاطع يعني: قلطع رحم . متفق عليه
Dari
Jubair bin Muth’im RA berkata: Rosulullah SAW bersabda:
“Tidak
akan masuk surga orang yang memutuskan (yakni) orang yang memutuskn tali
silaturahmi.” (HR. Bukhori Muslim)
Dan
masih banyak ancaman yang lain, diantaranya bahwa orang yang memutus
silaturrahmi tidak akan mendapat rohmat
(kasih sayang) Allah. Rosulullah SAW bersabda:
واخرج فيه من حديث ابن ابي اوفى : ان الرحمة لا ينزل
على قوم فيهم قاطع الرحم.
Imam
Bukhori mentakhrij dalam Adabul Mufrod dari hadits Abu Aufa
“Sesungguhnya
rohmat Allah tidak akan turun kepada suatu kaum yang didalamnya ada pemutus
silaturrahmi.”
Sabda
Rosulullah dalam hadits yang lain juga mengatakan pintu langit akan tertutup
bagi pemutus silaturrahmi:
وأخرج الطبرني من حديث ابن مسعود: إنّ أبواب السماء
مغلقة دون قاطع الرحم .
Imam
Thobroni mentahrij dari hadits Ibnu Mas’ud:
“Sesungguhnya
pintu-pintu langit tertutup bagi pemutus silaturrahmi.”
Menurut
أبو الليث السمرقندي ada
10 manfa’at silaturrahmi :
1.
Mendapat ridho Allah
2.
Membuat orang yang dikunjunginya bahagia
3.
Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga senang bersilaturrahmi
4.
Disenangi oleh manusia
5.
Membuat iblis dan setan marah
6.
Memanjangkan Umur
7.
Menambah berkah rizki
8.
Membuat senang orang yang telah wafat
9.
Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan
dan rasa kekelurgaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan
persahabatan
10. Menambah pahala setelah kematian, karena kebaikannya
(Suka bersilaturrahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu
mendo’akannya.
Wahai
saudari-saudariku yang dirahmati Allah, tidak akan merugi bagi mereka yang mau
bersilaturrahmi, dan janji surga yang abadi akan selalu menanti untuk
orang-orang yang mau bersilaturrahmi dengan tulus dan keikhlasan hati hanya
karna ilahi. Tak kenal waktu, keadaan, dengan siapa saja dan dimanapun berada,
Allah akan selalu bersama kita dan kasih sayangnya selalu ada selama kita masih
menyambung sanak keluarga.
Demikianlah
sepercik mutiara dan hikmah silaturrahmi, mari kita merangkai tali hadirkan
hati, satukan tangan satukan hati, itulah indahnya silaturrahmi.
0 comments:
Post a Comment